30 Desember 2008

BANGSA KASIHAN

BANGSA KASIHAN
(Kahlil Gibran)

Kasihan bangsa yang mengenakan pakaian
yang tidak ditenunnya,
memakan roti dari gandum
yang tidak ia panen,
dan meminum susu
yang ia tidak memerasnya.

Kasihan bangsa yang menjadikan
orang dungu sebagai pahlawan,
dan menganggap penindasan penjajah
sebagai hadiah.

Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu
dalam mimpi-mimpinya ketika tidur,
sementara menyerah padanya ketika bangun.

Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara
kecuali jika sedang berjalan diatas kuburan,
tidak sesumbar
kecuali di reruntuhan,
dan tidak memberontak
kecuali ketika lehernya sudah
berada di antara pedang dan landasan.

Kasihan bangsa yang negarawannya serigala,
filosofnya gentong nasi, dan senimannya tukang
tambal dan tukang tiru.

Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya
dengan terompet kehormatan namun
melepasnya dengan cacian, hanya
untuk menyambut penguasa baru lain dengan
terompet lagi.

Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu
menghitung tahun-tahun berlalu dan orang
kuatnya masih dalam gendongan.

Kasihan bangsa yang terpecah-pecah, dan
masing-masing pecahan menganggap dirinya
sebagai bangsa.

Mahatma Gandhi

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu

semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis;

dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi

hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma Gandhi)

Resep Hidup Bahagia

Resep Hidup Bahagia

Penulis: Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar

Seandainya kita bertanya kepada orang-orang di sekeliling kita dari berbagai agama, bangsa, profesi dan status sosial tentang cita-cita mereka hidup di dunia ini tentu jawaban mereka sama “kami ingin bahagia”. Bahagia adalah keinginan dan cita-cita semua orang. Orang mukmin ingin bahagia demikian juga orang kafir pun ingin bahagia. Orang yang berprofesi sebagai pencuri pun ingin bahagia dengan profesinya. Melalui kegiatan menjual diri, seorang pelacur pun ingin bahagia. Meskipun semua orang ingin bahagia, mayoritas manusia tidak mengetahui bahagia yang sebenarnya dan tidak mengetahui cara untuk meraihnya. Meskipun ada sebagian orang merasa gembira dan suka cita saat hidup di dunia akan tetapi kecemasan, kegalauan dan penyesalan itu merusak suka ria yang dirasakan. Sehingga sebagian orang selalu merasakan kekhawatiran mengenai masa depan mereka. Terlebih lagi ketakutan terhadap kematian.


Allah berfirman dalam surat Al Jumu’ah ayat 8:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al Jumu’ah: 8)

Banyak orang yang beranggapan bahwasanya orang-orang barat adalah orang-orang yang hebat. Mereka beranggapan bahwasanya orang-orang barat hidup penuh dengan kebahagiaan, ketenteraman dan ketenangan. Tetapi fakta berbicara lain, realita di lapangan menunjukkan bahwa secara umum orang-orang barat itu hidup penuh dengan penderitaan. Hal ini dikuatkan dengan berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh orang-orang barat sendiri tentang kasus pembunuhan, bunuh diri dan berbagai tindakan kejahatan yang lainnya, namun ada sekelompok manusia yang memahami hakikat kebahagiaan bahkan mereka sudah menempuh jalan untuk mencapainya. Merekalah orang-orang yang beriman kepada Allah. Mereka memandang kebahagiaan itu terdapat dalam sikap taat kepada Allah dan mendapat ridho-Nya, menjalankan perintah-perintahNya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Boleh jadi di antara mereka yang tidak memiliki kebutuhan pokoknya setiap harinya, akan tetapi dia adalah seorang yang benar-benar bahagia dan bergembira bagaikan pemilik dunia dan segala isinya.

Allah berfirman,

قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya iti dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)

Jika mayoritas manusia kebingungan mengenai jalan yang harus ditempuh menuju bahagia maka hal ini tidak pernah dialami oleh seorang mukmin. Bagi seorang mukmin jalan kebahagiaan sudah terpampang jelas di hadapannya. Cita-cita agar mendapatkan kebahagiaan terbesar mendorongnya untuk menghadapi beragam kesulitan.

Terdapat berbagai keterangan dari wahyu Alloh sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman bahwasanya dirinya sudah berada di atas jalan yang benar dan tepat Allah berfirman:

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَالِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al An’aam: 153)

Jika di antara kita yang bertanya bagaimanakah yang dirasakan bagi orang-orang yang bahagia dan orang-orang yang celaka maka Allah sudah memberikan jawaban dengan firman-Nya:

فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّمَاشَآءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّ مَاشَآءَ رَبُّكَ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

“Adapun orang-orang yang celaka, Maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Hud: 106-108)

Jika di antara kita yang bertanya-tanya bagaimanakah cara untuk menjadi orang yang berbahagia, maka Alloh sudah memberikan jawabannya dengan firman-Nya,

ٌّفَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَيَشْقَى وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

“Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha: 123-124)

Dan juga dalam firman-Nya,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Kebahagiaan seorang mukmin semakin bertambah ketika dia semakin dekat dengan Tuhannya, semakin ikhlas dan mengikuti petunjuk-Nya. Kebahagiaan seorang mukmin semakin berkurang jika hal-hal di atas makin berkurang dari dirinya.

Seorang mukmin sejati itu selalu merasakan ketenangan hati dan kenyamanan jiwa. Dia menyadari bahwasanya dia memiliki Tuhan yang mengatur segala sesuatu dengan kehendak-Nya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Inilah yang merupakan puncak dari kebahagiaan. Kebahagiaan adalah suatu hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa diukur dengan angka-angka tertentu dan tidak bisa dibeli dengan rupiah maupun dolar. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dirasakan oleh seorang manusia dalam dirinya. Hati yang tenang, dada yang lapang dan jiwa yang tidak dirundung malang, itulah kebahagiaan. Bahagia itu muncul dari dalam diri seseorang dan tidak bisa didatangkan dari luar.

Tanda Kebahagiaan

Imam Ibnu Al Qoyyim mengatakan bahwa tanda kebahagiaan itu ada 3 hal. 3 hal tersebut adalah bersyukur ketika mendapatkan nikmat, bersabar ketika mendapatkan cobaan dan bertaubat ketika melakukan kesalahan. Beliau mengatakan: sesungguhnya 3 hal ini merupakan tanda kebahagiaan seorang hamba dan tanda keberuntungannya di dunia dan di akhirat. Seorang hamba sama sekali tidak pernah bisa terlepas dari 3 hal tersebut:

1. Syukur ketika mendapatkan nikmat.

Seorang manusia selalu berada dalam nikmat-nikmat Allah. Meskipun demikian, ternyata hanya orang berimanlah yang menyadari adanya nikmat-nikmat tersebut dan merasa bahagia dengannya. Karena hanya merekalah yang mensyukuri nikmat, mengakui adanya nikmat dan menyanjung Zat yang menganugerahkannya. Syukur dibangun di atas 5 prinsip pokok:
Ketundukan orang yang bersyukur terhadap yang memberi nikmat.
Rasa cinta terhadap yang memberi nikmat.
Mengakui adanya nikmat yang diberikan.
Memuji orang yang memberi nikmat karena nikmat yang dia berikan.
Tidak menggunakan nikmat tersebut dalam hal-hal yang tidak disukai oleh yang memberi nikmat.

Siapa saja yang menjalankan lima prinsip di atas akan merasakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, jika lima prinsip di atas tidak dilaksanakan dengan sempurna maka akan menyebabkan kesengsaraan selamanya.

2. Sabar ketika mendapat cobaan.

Dalam hidup ini di samping ada nikmat yang harus disyukuri, juga ada berbagai ujian dari Allah dan kita wajib bersabar ketika menghadapinya. Ada tiga rukun sabar yang harus dipenuhi supaya kita bisa disebut orang yang benar-benar bersabar.
Menahan hati untuk tidak merasa marah terhadap ketentuan Allah.
Menahan lisan untuk tidak mengadu kepada makhluk.
Menahan anggota tubuh untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak di benarkan ketika terjadi musibah, seperti menampar pipi, merobek baju dan sebagainya.

Inilah tiga rukun kesabaran, jika kita mampu melaksanakannya dengan benar maka cobaan akan berubah menjadi sebuah kenikmatan.

3. Bertaubat ketika melakukan kesalahan.

Jika Allah menghendaki seorang hamba untuk mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat, maka Allah akan memberikan taufik kepada dirinya untuk bertaubat, merendahkan diri di hadapan-Nya dan mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai kebaikan yang mampu untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, ada seorang ulama salaf mengatakan: “Ada seorang yang berbuat maksiat tetapi malah menjadi sebab orang tersebut masuk surga. Ada juga orang yang berbuat kebaikan namun menjadi sebab masuk neraka.” Banyak orang bertanya kepada beliau, bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi?, lantas beliau menjelaskan: “Ada seorang yang berbuat dosa, lalu dosa tersebut selalu terbayang dalam benaknya. Dia selalu menangis, menyesal dan malu kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Hatinya selalu sedih karena memikirkan dosa-dosa tersebut. Dosa seperti inilah yang menyebabkan seseorang mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan. Dosa seperti itu lebih bermanfaat dari berbagai bentuk ketaatan, Karena dosa tersebut menimbulkan berbagai hal yang menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba. Sebaliknya ada juga yang berbuat kebaikan, akan tetapi kebaikan ini selalu dia sebut-sebut di hadapan Allah. Orang tersebut akhirnya menjadi sombong dan mengagumi dirinya sendiri disebabkan kebaikan yang dia lakukan. Orang tersebut selalu mengatakan ’saya sudah berbuat demikian dan demikian’. Ternyata kebaikan yang dia kerjakan menyebabkan timbulnya ‘ujub, sombong, membanggakan diri dan merendahkan orang lain. Hal-hal ini merupakan sebab kesengsaraan seorang hamba. Jika Allah masih menginginkan kebaikan orang tersebut, maka Allah akan memberikan cobaan kepada orang tersebut untuk menghilangkan kesombongan yang ada pada dirinya. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki kebaikan pada orang tersebut, maka Allah biarkan orang tersebut terus menerus pada kesombongan dan ‘ujub. Jika ini terjadi, maka kehancuran sudah berada di hadapan mata.”

Al Hasan al-Bashri mengatakan, “Carilah kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Al Quran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu.”

Malik bin Dinar mengatakan, “Tidak ada kelezatan selezat mengingat Allah.”

Ada ulama salaf yang mengatakan, “Pada malam hari orang-orang gemar sholat malam itu merasakan kelezatan yang lebih daripada kelezatan yang dirasakan oleh orang yang bergelimang dalam hal yang sia-sia. Seandainya bukan karena adanya waktu malam tentu aku tidak ingin hidup lebih lama di dunia ini.”

Ulama’ salaf yang lain mengatakan, “Aku berusaha memaksa diriku untuk bisa sholat malam selama setahun lamanya dan aku bisa melihat usahaku ini yaitu mudah bangun malam selama 20 tahun lamanya.”

Ulama salaf yang lain mengatakan, “Sejak 40 tahun lamanya aku merasakan tidak ada yang mengganggu perasaanku melainkan berakhirnya waktu malam dengan terbitnya fajar.”

Ibrahim bin Adham mengatakan, “Seandainya para raja dan para pangeran mengetahui bagaimana kebahagiaan dan kenikmatan tentu mereka akan berusaha merebutnya dari kami dengan memukuli kami dengan pedang.” Ada ulama salaf yang lain mengatakan, “Pada suatu waktu pernah terlintas dalam hatiku, sesungguhnya jika penghuni surga semisal yang kurasakan saat ini tentu mereka dalam kehidupan yang menyenangkan.”

Imam Ibnul Qoyyim bercerita bahwa, “Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: ‘Sesungguhnya dalam dunia ini ada surga. Barang siapa belum pernah memasukinya maka dia tidak akan memasuki surga diakhirat kelak.’” Wallahu a’laam.

(Diterjemahkan dengan bebas dari As Sa’adah, Haqiqatuha shuwaruha wa asbabu tah-shiliha, cet. Dar. Al Wathan)

(Makalah Studi Islam Intensif 2005)

***

courtesy of muslim.or.id

Curi Waktu Si Dia

Kesibukan kerja yang padat menjadikan waktu berkualitas yang harus tetap terjaga antara Anda dan pasangan berkurang, bahkan tak ada sama sekali. Jika sudah demikian, tegangan tinggi pun akan mewarnai kehidupan sehari-hari dalam suatu hubungan yang terjalin. Bahkan rumah pun jadi tempat beradu argumen.

Hasilnya? Tentu hubungan Anda akan berjalan tak harmonis. Nah, berikut ini sejumlah tips yang bisa Anda lakukan dalam melakukan aksi mencuri waktu si dia:

1. KENALI JADWALNYA

Terkadang, jika sibuk Anda tak peduli lagi terhadap jadwal keseharian yang dimiliki pasangan. Kenali dan hafalkan kegiatan pasangan setiap harinya. Sandingkan dengan jadwal Anda. Lalu, cobalah mencari kegiatan yang sama, misalnya olahraga bersama atau bertemu klien di mal atau kafe yang sama sambil makan siang, sehingga Anda bisa tetap hangat bertemu dengannya. Buatlah janji-janji kecil dengannya di tengah kesibukan Anda untuk bersua di luar kantor.

2. "JUST ONLY BOTH OF YOU"

Buatlah jadwal sesekali untuk meluangkan kegiatan berdua, seperti makan malam bersama di rumah. Masaklah makanan spesial kesukaannya. Bila ingin meringkas waktu lagi, bertemulah untuk makan malam berdua sepulang kantor atau di tengah aktivitas, di sebuah restoran yang penuh kenangan bagi Anda berdua.

3. CUTI BERSAMA

Buatlah cuti bersama di suatu waktu. Aturlah jadwal yang cocok bagi Anda berdua. Tak perlu cuti terlalu lama, cukup luangkan 1-2 hari saja untuk melepas stres. Jika bisa cuti lebih lama, memang akan lebih baik untuk Anda berdua.

4. NGOPI YUK!

Pekerjaan yang menumpuk dan urusan klien yang belum beres hingga malam hari sering membuat Anda kehilangan waktu untuk diri sendiri. Maksimalkan waktu untuk bisa bertemu dengannya di kafe-kafe atau tempat ngopi. Gunakan untuk saling bercerita kisah sepanjang hari itu secara ringan. Jangan sesekali membicarakan masalah berat di saat-saat seperti ini karena dapat merusak suasana dan mood santai yang terbangun di antara Anda berdua.

5. SEMOBIL BERDUA

Bila kebetulan jarak antara kantor Anda dan si dia berdekatan atau searah, mengapa Anda tak memanfaatkan waktu berangkat ke kantor bersama-sama, begitu juga sepulang dari kantor?

Gunakan kesempatan ini untuk berbincang-bincang sejenak mengenai hal-hal yang ringan. Ciptakan suasana santai dan menyegarkan melalui topik-topik menarik dari pembicaraan Anda.

6. CHATTING

Gunakan sebentar waktu makan siang Anda untuk ngobrol bersama pasangan dengan menggunakan sarana chatting di internet. Cukup 5-10 menit, lalu lanjutkan aktivitas makan siang Anda bersama klien atau rekan kerja.

Nah, sudah siapkah Anda menjadi "pencuri" yang ulung? Selamat mencoba!

Afra Mayriani

Hikmah Hari Ini :

" Kalau rizki itu di tangan ALlah, kenapa engkau ikut campur? Kalau Allah sudah menjanjikan ganti yang lebih baik, kenapa engkau bakhil?? Kalau sesungguhnya surga itu benar adanya, kenapa engkau masih beristirahat? Kalau sesungguhnya neraka itu benar adanya, kenapa engkau bermaksiat? Kalau sesungguhnya pertanyaan Munkar Nakir itu benar adanya, kenapa engkau masih disibukkan oleh aib orang lain? Kalau sesungguhnya dunia ini fana, kenapa engkau tenang di dalamnya? Kalau sesungguhnya "hisab" benar adanya, kenapa engkau terus mengumpulkan (dosa-dosa)? Kalau sesungguhnya segala sesuatu terjadi karena qodho dan qodar-Nya, kenapa engkau takut ? "

(Imam Ahmad bin Hambal)

Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati

Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati

Jangan Tidur Terlalu Malam
dan Bangun Terlalu Siang

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan
dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia
37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi
hati (SGOT,SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek
diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!

Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks
pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila
pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK.
Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter
spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan
pengetahuan yang benar pada masyarakat umum,ternyata memiliki
pengetahuan yang tidak benar. Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan
cara yang benar.

Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini
mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya,ternyata
dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan
yangsalah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa
kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Pola makan yang terlalu berlebihan.
3. Tidak makan pagi.
4. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna,pemanis buatan.
6. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
7. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya

Sebab:
*. Malam hari pk 9 - 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun
(de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi
waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi
yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar,
hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.


*. Malam hari pk 11 - dini Hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian hati,
harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

*. Dini hari pk 1 - 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

*. Dini hari pk 3 - 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan
terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

*. Pagi pk 5 - 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

*. Pagi pk 7 - 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan
pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini,
bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak
maka sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu,dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah

Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang !!!!

Cinta ibarat KUPU-KUPU

Cinta ibarat KUPU-KUPU

Makin kau kejar, makin ia menghindar

tapi bila kau biarkan ia terbang.

ia akan menghampirimu disaat kau tak menduganya.

cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti.

tapi cinta itu hanya istimewa, apabila kau berikan pada seseorang yang

layak menerimanya. ......

jadi....tenang tenang saja jangan terburu-buru

hingga kau bisa memilih yang terbaik .

untuk kalian yang ......

RAGU - RAGU DENGAN PERNIKAHAN

Cinta bukanlah perkara menjadi

"ORANG SEMPURNA"nya seseorang.

justru perkara menemukan seseorang

yang bisa membantumu menjadikan dirimu sempurna.

untuk kalian yang.......

TIPE PLAYBOY / PLAYGIRL

Jangan katakan "AKU CINTA PADAMU"

bila kau tidak benar-benar peduli padanya.

Jangan bicarakan soal perasaan -perasaan itu bila tidak benar - benar adanya.

Jangan kau Sentuh hidup seseorang bila kau berniat mematahkan hatinya.

Jangan menatap kedalam matanya bila kau apa yang kau katakan cuma DUSTA.

Hal terkejam yang bisa dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta,

padahal kau tidak berniat sama sekali untuk menerimannya saat ia terjatuh.... ..

Untuk kalian yang .........

SUDAH MENIKAH

Kalau Cinta jangan katakan

"INI SALAHMU !"

tapi maafkan aku ya?

Bukan "KAU DIMANA?!" melainkan "AKU DISINI, KENAPA?"

Bukan "KOK BISA SIH KAU BEGITU ?" tapi "AKU MENGERTI"

Dan bukan "COBA, SEANDAINYA KAU.... " akan tetapi "TERIMA KASIH YA, KAMU BEGITU...."

Untuk kalian yang......

PATAH HATI

Sakit patah hati bertahan selama kau menginginkannya

dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya.

Tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan Hikmahnya

Untuk kalian yang........ .....

BELUM PERNAH JATUH CINTA

Bagaimana kalau jatuh cinta : Mau jatuh, jatuhlah tapi jangan sampai terjerumus, tetaplah konsisten tapi jangan terlalu "NGOTOT"

Berbagilah dan jangan sekali - kali tidak Fair.

Berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut,

siap - siaplah untuk terluka dan menderita, tapi jangan kau simpan semua rasa sakitmu itu.

Untuk kalian yang .........

INGIN MENGUASAI

Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan oranglain, tapi seharusnya akan lebih sakit mengetahui bahwa yang kau cintai ternyata tidak bahagia bersamamu.

Untuk kalian yang........ ...TAKUT MENGAKUI

Cinta menyakitkan bila anda putuskan hubungan dengan seseorang. malah lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan denganmu.

Tapi cinta paling menyakitkan bila orang yang kau cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanmu terhadapnya.

Untuk kalian yang........

MASIH BERTAHAN MENCINTAI SESEORANG YANG SUDAH PERGI

Hal menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta, hanya kemudian pada akirnya kau menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu.

Dan kau telah menyia2 kan bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak. Kalau sekarangpun ia sudah tak layak, 10 tahun dari sekarangpun ia juga tak akan layak.

maka biarkan ia pergi dan lupakan.....

Cinta, Bukan dari Mata Turun ke Hati

Cinta, Bukan dari Mata Turun ke Hati

Cinta menjadi bahan pembicaraan yang tak lekang oleh waktu, menjadi sumber kebahagiaan, dicari बन्यकorang, namun juga menjadi sumber kepedihan dan masalah dalam hubungan antarpribadi।

Tayangan televisi kita pun dipenuhi dengan cerita cinta, lagu-lagu remaja maupun orang dewasa kebanyakan bercerita tentang cinta. Media cetak juga banyak mengulas masalah cinta, bahkan dunia bisnis pun mengandalkan cinta, seperti hari kasih sayang.

Banyak orang dengan sukarela melakukan apa saja demi cinta. Apakah cinta itu sebenarnya? Apakah cinta merupakan bawaan intrinsik yang khas manusiawi, ataukah dipelajari melalui sosialisasi budaya?

Cinta secara populer dikaitkan dengan perilaku seksual, termasuk hubungan seks. Salah satu acara televisi kita bertema cinta dan kehidupan, tetapi yang dibicarakan nyaris menyempit ke masalah perilaku seksual, terutama masalah hubungan seks.

Apakah cinta sebangun dengan hubungan seks yang bersifat biologis? Cukup banyak orang, dengan berbagai argumen, lebih suka mengakui bahwa cinta sebagai sesuatu yang jauh lebih anggun dan agung daripada sekadar hubungan seks. Namun, dalam kenyataan sehari-hari, hal itu berkaitan dengan hubungan antarpribadi. Hubungan seks lebih banyak dibicarakan sebagai penentu kebahagiaan perkawinan ketimbang cinta romantis maupun kesetiaan pada satu pasangan.

Dengan semakin maraknya pembicaraan terbuka mengenai perselingkuhan, publik Indonesia secara tidak disadari sedang berada dalam proses conditioning atau vicarious learning (belajar dari pengamatan atas pengalaman orang lain) bahwa selingkuh itu biasa dan terbukti tidak selalu berdampak buruk. Namun, perlu diingat, sampai kapan pun hantu penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS tetap bergentayangan.

Di mata remaja, cinta romantis diantisipasi sebagai salah satu anak tangga menuju perkawinan yang bahagia meski belakangan disinyalir ada pergeseran yang cukup kasat indra ke arah pemanjaan pemuasan naluri biologis melalui berbagai bentuk perilaku seksual secara lebih terbuka. Publikasi media masa boleh jadi merupakan salah satu faktor pendorong yang kuat.

Di kalangan orang dewasa, hubungan seks banyak disoroti sebagai kunci kebahagiaan perkawinan. Di masa kini, hubungan seks yang memuaskan nyaris dimitoskan sebagai unsur terpenting kandungan ramuan mujarab untuk mempertahankan ikatan perkawinan, bahkan dianggap lebih penting daripada cinta, kesetiaan, ataupun komitmen terhadap pasangan.

Di masa lalu, romantisasi cinta mungkin pernah menjadi strategi efektif untuk mencegah hubungan seks dini atau hubungan seks sembarangan yang dikhawatirkan menambah rumit kehidupan. Di masa kini, cinta romantis mungkin cuma tersisa pada roman ’’usang’’ karangan Barbara Cartland. Penulis lain menganggap perlu memasukkan unsur hubungan seks agar cerita menjadi lebih ’’realistis.’’

Perselingkuhan
Hasil penelitian dan kajian sebagian pakar ilmu perilaku mengenai cinta, antara lain Michael Mills dari Universitas Loyola Marymount di Los Angeles, mengemukakan bahwa cinta adalah bisikan para leluhur di telinga kita. Apa maksudnya? Kajian evolusional sampai pada salah satu kesimpulan bahwa cinta romantis berfungsi merekatkan laki-laki dan perempuan dalam hubungan jangka panjang yang amat penting dalam rangka merawat dan membesarkan anak.

Secara alamiah, cinta romantis memang tidak abadi, tidak pula bersifat eksklusif, hanya tertuju pada satu orang. Lebih jauh dikatakan bahwa hanya lima persen dari mamalia yang bersifat setia pada satu pasangan. Jadi, pola hubungan antarjenis di antara manusia selama ini lebih bersifat monogamy with clandestine adultery (secara formal sosial punya satu pasangan, namun secara sembunyi-sembunyi mungkin juga punya selingkuhan).

Kesimpulan itu dapat membuat peselingkuh bernapas lega bahwa ada dasar ekologis-biologis atau pembenaran biologis mengenai tindakan mereka.

Hubungan seks selingkuh tersebut mempertinggi kemungkinan terjadinya kombinasi gen yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya yang mungkin lebih tangguh untuk menghadapi kehidupan di masa depan. Perlu dicatat bahwa perselingkuhan bukan monopoli kaum laki-laki, perempuan pun di masa primitif kerap menyelinap ke balik semak untuk bercengkerama dengan pasangan selingkuhnya.

Mungkin kesejarahan para perempuan masa primitif itu secara tidak sadar selama berabad-abad diturunkan pada kaum perempuan sehingga sebagian di antara mereka pun menjadi semacam petualang cinta (baca: seks). Lalu, bagaimana argumentasi psikolog yang mengklasifikasikan cinta sebagai emosi yang bersifat psikologis?

Kecerdasan Emosional
Semakin mendalam diteliti, emosi yang bersifat psikologis (dan dipandang seakan terpisah dari yang biologis) ternyata asal-usulnya dari yang biologis juga.

Melalui pembicaraan mengenai kecerdasan emosional, cukup banyak dibicarakan bagian otak primitif yang disebut sebagai sistem limbik. Dari sanalah datangnya emosi, termasuk cinta, bukan dari mata turun ke hati, seperti kata orang selama ini. Ada reaksi kimiawi yang terjadi dalam tubuh kita, mulai saat beradu pandang sampai pada saat kita menyimpulkan bahwa kita jatuh cinta.

Ketika seseorang beradu pandang, bersentuhan, mencium aroma alami atau wewangian pada orang lain, semua pengalaman indrawi ini dikirim ke otak yang selanjutnya memicu berbagai kelenjar untuk memproduksi berbagai unsur kimiawi, termasuk dopamine, norepinefrine, dan phenylethylamine (PEA).

Arus kimiawi yang dipicu otak tersebut diteruskan ke serabut syaraf dan pembuluh darah di seluruh tubuh.

Akibatnya sudah dialami oleh banyak orang, seperti wajah yang bersemu merah, telapak tangan berkeringat, napas tersengal, dan jantung berdebar kencang. Mirip gejala stres.

Ya memang, karena arus kimiawi berlangsung melalui jalur yang sama. Namun, arus PEA tersebut tidak berlangsung lama. Kenyataan itu mendukung pengamatan bahwa gairah cinta romantis hanya berumur pendek.

Sebagaimana reaksi tubuh terhadap amfetamin (PEA dan kawan-kawan adalah sepupunya amfetamin), tubuh juga membangun toleransi terhadap PEA sehingga semakin lama dibutuhkan semakin banyak PEA untuk menimbulkan reaksi fisik yang sama dengan yang terjadi ketika kita pertama jatuh cinta.

Pencandu Cinta
Di tahun keempat, tubuh sudah memiliki toleransi yang tinggi terhadap PEA yang tidak cukup terpenuhi oleh pasokan PEA yang diproduksi tubuh kita.

Kekurangan pasokan PEA menghentikan gejala mabuk kepayang, gairah cinta romantis, yang pada sebagian orang merupakan tanda awal pupusnya cinta atau berakhirnya daya tarik hubungan intim dengan pasangannya.

Gejala itu terutama tampak pada para pencandu cinta, meminjam istilah Michael Lebowitz dari Lembaga Psikiatri New York. Ketika pasokan PEA menurun, terjadilah gejala putus PEA. Para pencandu cinta tersebut mulai ketagihan, merasa amat mendambakan atau keranjingan pengalaman jatuh cinta.

Hal itulah yang mendorong mereka berkelana dari satu affair ke affair yang lain, ketika arus cinta romantis dirasakan mulai memudar. Di lain pihak, cukup banyak cinta romantis yang mampu bertahan melalui waktu yang panjang.

Mengapa demikian? Masih seputar unsur kimiawi, dikatakan bahwa kehadiran pasangan yang sama terus-menerus secara bertahap akan meningkatkan produksi endorfin.

Berbeda dengan amfetamin yang memicu gairah, endorfin berdampak menenangkan. Seperti penghilang rasa nyeri, endorfin memberi rasa tenang, aman, dan damai pada seseorang.

Karena itulah, seseorang merasakan kepedihan ketika ditinggalkan atau kematian orang yang dicintainya, dan merindukan orang yang bersangkutan. Kehilangan orang yang dicintai membuat berkurang atau putusnya pasokan endorfin di tubuh kita. Ada perbedaan gejala cinta yang diamati Mark Goulston berkaitan dengan pasokan PEA, dan endorfin pada beberapa kelompok orang.

Cinta monyet adalah jenis cinta yang dirasakan ketika seseorang mencintai orang lain karena perasaan yang ditimbulkan orang lain itu pada dirinya. Cinta dewasa (bukan gorila yang lebih besar dari monyet) adalah rasa cinta yang muncul karena pribadi orang yang kita cintai.

Menurut dia, di situlah letak perbedaan cinta yang bergairah menggebu (passionate love) dan cinta penuh kelembutan kasih sayang (compassionate love).
(Dra Shinto B Adelar MSc Pembaruan)

29 Desember 2008

Biar Sehat

Biar Sehat, Menikah Yuk!

Perkawinan merupakan jawaban bagi masalah kekosongan eksistensial manusia. Orang dapat saling memberi dan menerima cinta secara eksklusif. Setiap pasangan berpeluang untuk bersama-sama mengembangkan diri menjadi pribadi yang sehat dan matang. Mengapa menunda-nunda perkawinan di usia yang telah matang ?

Seperti telah diuraikan pada tulisan edisi lalu, pada dasarnya manusia terpanggil untuk hidup berpasang-pasangan. Manusia dapat menemukan makna hidupnya dalam perkawinan. Sebagian orang menganggap bahwa perkawinan membatasi kebebasannya, tetapi bagaimanapun sebagian besar dari kita dapat mengakui bahwa perkawinan memberikan jaminan ketenteraman hidup.

Crooks & Baur dalam bukunya, Our Sexuality (1990), menyebutkan beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk melanjutkan hidupnya dalam lembaga perkawinan. Alasan-alasan tersebut adalah:

1. Untuk memberikan suatu bentuk perasaan yang sifatnya menetap tentang bagaimana memiliki seseorang dan menjadi milik seseorang serta perasaan dibutuhkan orang lain.

2. Keyakinan bahwa kedekatan dan kepercayaan dalam perkawinan dapat membawa suatu bentuk hubungan yang lebih kaya dan mendalam sifatnya.

3. Untuk dapat melakukan dan mendapatkan hubungan seks yang sifatnya legal dan wajar secara norma sosial.

4. Harapan bahwa mereka akan semakin memahami kebutuhan pasangannya,dan hubungan yang tercipta semakin harmonis seiring dengan semakin dalamnya pengetahuan akan pasangannya. Hal ini jelas tidak cukup didapatkan bila dilalui hanya dalam konteks hubungan percintaan saja (date relationship).

5. Mendapatkan beberapa keuntungan secara keuangan dan hukum yang bisa diperoleh dalam pernikahan.

Mengapa Menunda?

Pada edisi lalu, dikisahkan adanya seorang wanita cantik yang memilih tetap melajang di usia 43 tahun. Pilihan melajang disebabkan orang yang dicintainya telah menikah dengan wanita lain, dan ia tidak pernah dapat jatuh cinta dengan pria lainnya.

Kisah lajang yang lain, seorang pria, mengaku sangat menikmati pekerjaannya sebagai kepala cabang sebuah perusahaan penyedia peralatan medis. Di usia yang telah menginjak 33 tahun, ia belum berniat menjalin hubungan serius dengan lawan jenis.

Ia menyukai relasinya dengan banyak orang; baik pria maupun wanita, tanpa merasa butuh mengikatkan diri dengan seseorang sebagai pasangan hidup. la beralasan bahwa pernikahan hanya akan mengurangi kebebasannya untuk bergaul dengan siapa saja. Meskipun demikian, ia juga tidak yakin, apakah hidup tanpa pasangan memang baik baginya di masa depan.

Masih banyak lajang-lajang yang lain, yang telah berusia menjelang 30 tahun atau lebih, tetapi masih ingin menunda perkawinan. Marilah kita menengok alasan-alasan mengapa orang belum mau menikah di usia yang telah sangat matang.

Alasan yang mengemuka antara lain: (1) belum menemukan orang yang cocok; (2) belum mengenal pasangan secara mendalam; (3) takut mengganggu karier yang sedang dibangun; (4) masih menjadi tulang punggung-keluarga dan belum siap membagi tanggung jawab lebih untuk orang selain keluarga; (5) masih ingin bebas, masih ingin menikmati kesendirian; (6) belum merasa mapan secara ekonomi; (7) belum siap secara mental; (8) lain lain.

Sungguh banyak hal yang dapat menjadi alasan atau pertimbangan sebelum seseorang memutuskan untuk menikah. Alasan pertama dan kedua dapat dikatakan sebagai alasan yang mendasar karena perkawinan sebagai relasi yang intim memang seharusnya dilandasi kecocokan dan saling pengertian antarpasangan.

Dua alasan tersebut lebih banyak berkaitan dengan masa depan emosi cinta. Tanpa itu, hubungan sulit diharapkan dapat berhasil. Sementara itu, alasan ketiga dan seterusnya sifatnya sangat subjektif: ukurannya berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. Dengan kata lain, alasan-alasan tersebut masih dapat ditawar.

Mantapkan Keputusan

Mengingat banyaknya sisi positif dari perkawinan, bagi yang masih ragu-ragu untuk melangkah ke jenjang perkawinan. berikut disajikan saran-saran sesuai dengan alasannya yang menyebabkan keraguannya untuk menikah.

Jika Anda merasa belum mengenal pasangan Anda secara mendalam, yang perlu dilakukan adalah memanfaatkan setiap kesempatan yang ada (misalnya melalui pertemuan-pertemuan) untuk saling mengenal lebih dalam kelebihan kekurangan pasangan. Jangan membuang waktu hanya untuk bersenang-senang!

Bagi Anda yang takut bahwa pernikahan akan menghalangi pencapaian karier yang diangan-angankan (terutama bagi wanita), lebih baik pikiran itu dibuang jauh-jauh. Diskusikan dengan calon pasangan Anda, dan tetapkan komitmen masa depan karier masing-masing, bagaimana mengaturnya agar dapat diwujudkan bersama.

Bayangkan bahwa karier akan lebih nyaman untuk dijalani dengan dukungan pasangan. Dukungan pasangan adalah salah satu dukungan sosial (social support) terbaik dalam menghadapi setiap kesulitan hidup. Di sisi lain, jika Anda masih menjadi tulang punggung keluarga, tentu Anda dapat menunggu sebentar sampai ada anggota keluarga (misalnya adik) yang dapat mandiri dan bersama-sama berbagi beban dan tanggung jawab.

Masih ingin bebas? Apakah jika sudah menikah Anda tidak akan bebas lagi? Bukankah semuanya berpulang pada komitmen Anda dengan pasangan? Tentu saja Anda masih dapat menjalankan segala akivitas Anda dengan bebas di bawah kesepakatan dengan pasangan.

Dalam hal ini Anda menjalankan kebebasan dalam tanggung jawab, bukan? Ataukah masih ingin menikmati kesendirian? Sampai kapan? Jangan sampai nanti Anda justru menyesali setiap waktu yang terlewati dalam kesendirian itu. We can’t turn back the hand of time.

Belum merasa mapan secara ekonomi? Ini adalah alasan yang banyak ditemui dalam masyarakat (terutama pria). Sebenarnya sederhana saja: Menabunglah ketika Anda sudah bekerja. Sedikit demi sedikit. Itu akan sangat membantu kelak.

Banyak pula yang berpendapat bahwa jika menunggu mapan, kemapanan akan semakin sulit diraih karena tanpa sadar kita menaikkan standar kemapanan versi kita sendiri. Mereka yang mengatakan hal tersebut juga menyatakan: Menikahlah, maka Anda akan segera merasa "mapan!"

Lalu, bagaimana jika Anda belum merasa siap secara mental? Hal ini tentu saja bukan hal sepele. Di mana Anda belum siap? Di bagian apa? Mengapa? Kira-kira apa jalan keluarnya? Mungkin saja butuh waktu sampai Anda benar-benar merasa siap, tetapi tentu saja pada akhirnya keputusan tetap harus diambil bukan?

Partunangan

Ada sebuah cara yang lazim dilakukan untuk lebih mengikat fisik dan terutama hati pasangan serta belajar lebih siap mehghadapi pernikahan, yaitu dengan melaksanakan pertunangan (engagement).

Kata orang, dengan pertunangan pasangan kita bisa lebih terjaga. Benarkah?

Pertunangan sering juga dilakukan untuk melicinkan jalan suatu pasangan menuju ke gerbang pernikahan. Namun, ada suatu fakta yang dikemukakan oleh Benokraitis (1996), yaitu pasangan Octavio Gullen dan Adriana Martinez dari Meksiko yang menghabiskan waktu selama 67 tahun dalam ikatan pertunangan dan memastikan satu dengan yang lainnya adalah orang yang tepat sebelum menikah.

Fakta ini pasti akan membuat kita tersenyum. Salah satu yang melintas di benak kita adalah, masih bagus salah satu dari mereka belum dijemput ajal. Seandainya demikian, pertunangan itu tak akan pernah berakhir.

Dalam semangat religius, pernikahan adalah sesuatu yang sakral; menikah adalah ibadah. Kenapa harus menghindarinya? Segala ketakutan dan trauma masa lalu (jika ada) akan terhapus melalui tangan waktu dan kebahagiaan yang menanti di balik optimisme.

Saat berpacaran masing-masing individu sebaiknya belajar untuk menjadi lebih dewasa, dan saat menikah proses belajar tersebut terus berlanjut dan memasuki tahap yang lebih tinggi.

Sumber: Gaya Hidup Sehat

Cinta Itu Seperti Menunggu Bis Saja

Cinta Itu Seperti Menunggu Bis Saja

Sebuah bis datang, dan kau bilang, "Wah...terlalu sumpek dan panas, nggak bisa duduk nyaman nih! aku tunggu bis berikutnya saja"

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih dan kok gak cakep begini... nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kau berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,

"Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan". Maka kamu membiarkan bis keempat pergi..

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kau tuju!

Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama..

Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kau pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk 'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kau masih bisa berteriak 'Kiri!' dan keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kau benar-benar menemukan bis yang kosong, kau sukai dan bisa kau percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kau dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu. Untuk dia memberi kesempatan kau masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Bis seperti apa yang kau tunggu?

Antara lobak, telur dan kopi

Antara lobak, telur dan kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan bertanya mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan baginya. Dia tidak tahu bagaimana untuk menghadapinya dan hampir menyerah kalah dalam kehidupan. Setiap kali satu masalah selesai, timbul pula masalah baru.

Ayahnya yang bekerja sebagai tukang masak membawa anaknya itu ke dapur. Dia mengisi tiga buah periuk dengan air dan menjerangkannya diatas api. Setelah air didalam ketiga periuk tersebut mendidih, dia memasukkan lobak merah didalam periuk pertama, telur dalam periuk kedua dan serbuk kopi dalam periuk terakhir.

Dia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar sambil memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh ayahnya. Setelah 20 minit, si ayah mematikan api.

Dia menyisihkan lobak dan menaruhnya dalam mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya dalam mangkuk yang lain dan menuangkan kopi di mangkuk lain.

Lalu dia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Lobak, telur dan kopi", jawab si anak. Ayahnya meminta anaknya merasa lobak itu. Dia melakukannya dan berasa bahawa lobak itu sedap dimakan.

Ayahnya meminta mengambil telur itu dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, dia dapati sebiji telur rebus yang isinya sudah keras.

Terakhir, ayahnya meminta untuk merasa kopi. Dia tersenyum ketika meminum kopi dengan aromanya yang wangi. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa erti semua ini, ayah?" Ayah menerangkan bahawa ketiga-tiga bahan itu telah menghadapi kesulitan yang sama,
direbus dalam air dengan api yang panas tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeza.

Lobak sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan mudah dimakan. Telur pula sebelumnya mudah pecah dengan isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Serbuk kopi pula mengalami perubahan yang unik. Setelah berada didalam rebusan air, serbuk kopi mengubah warna dan rasa air tersebut.
"Kamu termasuk golongan yang mana? Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui. Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus kau menghadapinya ?

Apakah kamu seperti lobak, telur atau kopi ?" tanya ayahnya.

Bagaimana dengan kita ? Apakah kita adalah lobak yang kelihatan keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kita menyerah menjadi lembut dan kehilangan kekuatan. Atau, apakah kita adalah telur yang pada awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis ? Namun setelah adanya kematian, patah hati, perpisahan atau apa saja cabaran dalam kehidupan akhirnya kita menjadi menjadi keras dan kaku.

Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kita menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku? Atau adakah kita serbuk kopi ? Yang berjaya mengubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasa yang maksimum pada suhu 100 darjah celcius.

Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi akan terasa semakin nikmat.
Jika kita seperti serbuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk atau memuncak, kita akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan disekitar kita juga menjadi semakin baik.

Samalah halnya dengan serbuk kopi yang berjaya mengubah air panas yang membakarnya menjadikan ia lebih sedap dan enak untuk diminum.
Antara lobak, telur dan kopi, kita yang mana?

Hari ini adalah hari yang indah.

Maka di awal hari ini, aku berjanji akan membuat hari ini indah.

Pertama, hari ini akan aku buat indah dengan shalat

Karena dalam shalat ku, ketika shubuh tadi

Aku menggantungkan banyak harapan-harapan indah pada tuhanku

Kedua, hari ini ku buat indah dengan sedekah

Karena sedekah ku di pagi hari ini

Akan banyak mengundang rezeki dan menolak bala bencana

Dengan sedekah ku di pagi hari ini

membuat senyum si miskin merekah

Ketiga, dengan senyuman ku buat hari ini menjadi indah

Ketika tersenyum untuk orang tua ku, istri atau suami, adik, kakak, juga anak-anakku

Itu menjadi tanda bahwa aku sangat mencintai mereka, dan mereka pun mencintaiku

Saat aku aku tersenyum untuk tetangga sebelah rumahku,

Itu juga menjadi tanda bahwa aku adalah bagian dari mereka, dan mereka pun dagian dari diriku

Keempat, ku buat hari ku indah dengan menuntut sebanyak-banyaknya ilmu

Semakin banyak yang aku tahu

Aku semakin sadar bahwa sangat sedikit ilmu yang baru ku ketahui

Maka, ilmu yang datang di hari ini adalah menjadi anugrah terindah yang aku terima

Kelima, ku buat hari ku indah dengan menghargai orang lain dengan tulus

Karena aku yakin, ketika aku berusaha mengangkat derajat seorang dengan kebaikan

Maka Allaah yang akan mengangkat derajat ku

Keenam, ku buat hari ku indah dengan masalah

Karena dengan masalah

Allaah mengasah ku untuk lebih bijaksana, cerdas dan dewasa

Ketujuh, ku sudahi segala aktivitas ku dengan hamdalah

Karena Allaah telah banyak memberi ku nikmat, kemudahan, dan pengajaran

Karena Allaah tidak memberi ku beban yang aku tak sanggup menanggungnya

Sehin gga di malam harinya aku dapat beristirahat dengan tenang dalam penjagaan Nya

Akhirnya baru ku sadari bahwa, setiap hari dalam kehidupanku

Adalah hari yang indah……………….

Terimakasih ya Allaah………………

Zahra_@ziza

Bandung, 2007